Pertumbuhan Kota : Teori Tempat Sentral

Fenomena pertumbuhan kota memang kompleks untuk dijelaskan. Ada beberapa faktor dan hasil pada setiap teorinya. Salah satu teori pertumbuhan kota adalah teori tempat sentral yang dikemukakan oleh ahli geografi dan ekonom Jerman, Walter Christaller. Dalam teori tempat sentral, kota bertumbuh saat sebuah daerah menjadi pusat dimana kegiatan ekonomi di wilayah tersebut akan berdampak pada daerah disekitarnya. Teori ini berasumsi bahwa setiap kebutuhan barang jadi akan disediakan oleh pusat dan kebutuhan barang mentah akan disediakan oleh daerah disekitarnya. Teori ini dapat dibuktikan bila kita melihat kondisi perkotaan di Indonesia. Hingga kini, kawasan Jabodetabek menjadi contoh paling relevan dengan teori tempat sentral. Jakarta hadir sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan yang menghasilkan kekuatan pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan Jakarta dibantu oleh daerah-daerah sekitarnya sepeti Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi. Keadaan ini juga terjadi di banyak tempat seperti Bandung, Tasikmalaya, Balikpapan, dan masih banyak lagi.

Referensi : 

Mardiansjah, F. H., & Rahayu, P. (2019). URBANISASI DAN PERTUMBUHAN KOTA-KOTA DI INDONESIA: SUATU PERBANDINGAN ANTAR-KAWASAN MAKRO INDONESIA. Jurnal Pengembangan Kota7(1), 91-110

Komentar

Postingan Populer